Kamis, 11 Oktober 2012

Ketika Koran Asing pun Mulai Bikin Survei Capres RI Menggiring Opini Kita, Bijimana?

happy reading . Siapa Calon Presiden Kita? 9 Oct 2012, 16:06:03 SGT oleh Emily Veach Pemilihan Presiden masih dua tahun lagi. Namun, publik sudah ramai berdebat tentang siapa yang bakal cocok menggantikan posisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Wall Street Journal melakukan jajak pendapat dengan maternity pemilih dan analis politik demi membuat daftar maternity kandidat presiden pada pemilihan umum mendatang. Selain nama-nama yang sering muncul di publik, daftar ini menempatkan beberapa kuda hitam, yang bisa mencuri perhatian publik dengan cepat jika mereka mampu mengombinasikan antara citra positif, dukungan politik, serta dana kampanye yang memadai. source: http://indo.wsj.com/posts/2012/10/09...presiden-kita/ Vote: Apa pertimbangan Anda dalam memilih calon Presiden? 11 Oct 2012, 17:01:38 SGT oleh Emily Veach Pemilihan Presiden masih dua tahun lagi. Namun, publik sudah ramai berdebat tentang siapa yang bakal cocok menggantikan posisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya kami telah menampilkan beberapa profil kandidat calon presiden mendatang dalam Siapakah Calon Presiden Kita? source: http://indo.wsj.com/posts/2012/10/11...alon-presiden/ Quote: Survei the Wall Street Journal: Prabowo Makin Moncer! Thursday, 11 Oct 2012 11:38 itoday - Survei harian asal Amerika Serikat the Wall Street Journal melansir hasil survei calon presiden terpopuler Indonesia. Hasilnya? Prabowo melibas habis pesaing terkuat lainnya. Hasil survei koran tersebut, Prabowo meninggalkan jauh capres Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputeri, Jusuf Kalla, dan Hatta Rajasa. Hingga hari ini, hasil jajak pendapat yang digelar sejak dua hari lalu itu menunjukkan Prabowo meraup 80,3 persen dukungan (371 suara), disusul Kalla dengan 3,9 persen (18 suara), 2,8 persen sokongan buat Bakrie (13 suara), Megawati 1,9 persen (sembilan suara), dan Hatta 1,5 persen (tujuh suara). Sidangkan sisa suara 9,5 persen diraih sejumlah calon tak terduga, termasuk Jokowi, Sri Mulyani. Dalam tiga jajak pendapat sebelumnya, yakni Februari, Juni, dan Agustus tahun ini, Megawati selalu di posisi puncak. Sedangkan Prabowo selalu di posisi runner-up. Newsweek juga pernah menulis kemenangan Joko Widodo dalam pemilihan gubernur DKI Djakarta juga ikut melejitkan kesohoran bekas komandan jenderal Kopassus itu. Bahkan, dia diperkirakan bakal maju menjadi calon presiden didampingi Jokowi pada pemilihan dua tahun mendatang. http://www.itoday.co.id/politik/surv...o-makin-moncer -------------- Reformasi dunia informasi via kemajuan Teknologi Informasi (TI) dan internet, ternyata kini merambah batas-batas Negara dimana saja kita berada. Berbagai pendapat, ideologi, dan pandangan dari berbagai belahan dunia, kini dengan mudahnya merasuki semua 'ruang privasi' kita. Siapa sangka, kalau monopoli survei politik oleh lembaga-lembaga survei di dalam negeri, sebentar lagi akan berakhir, karena lembaga survei dari media asing yang lebih bonafid, kini sudah hadir di tengah-tengah kita. Ikut-ikutan membentuk opini publik untuk maksud atau hajadan tertentu, seperti hajadan Pilpres 2014 kali ini. Iranian satu sisi kehadiran fenomena survei oleh koran asal AS 'The Wall Street Journal' itu, berarti positip karena lembaga survei dalam negeri yang suka bikin survei abal-abal itu, akan memperoleh saingan keras. Tapi negatifnya? Jelas saja lebih besar, karena opini publik akan mudah dibentuk sesuai kepentingan negeri mereka. Saya bayangkan televisi paronomasia suatu saat akan mudah di akses seperti koran on-line sekarang ini, dengan memakai bahasa ganda dimana siaran itu ditujukan ke suatu negara. Jangan aneh dalam 2-3 tahun ke depan, siaran tivi CNN, BBC atau Al-Jazeera juga akan siaran memakai bahasa Indonesia, seperti halnya Metro-TV siaranbahasa Mandarin itu. Posted by
Logo Catering

Tidak ada komentar:

Posting Komentar