Kamis, 11 Oktober 2012

PLN Belajar Ke Iran

Custom HTML AtasKe Persia Setelah 20 Tahun Diembargo Amerika Oleh Dahlan Iskan Baru sekali ini saya ke Iran. Kalau saja PLN tidak mengalami kesulitan mendapatkan pedal dari dalam negeri, barangkali tidak akan ada pikiran untuk melihat kemungkinan mengimpor pedal dari negara maternity mullah ini. Sudah setahun lebih PLN berjuang untuk mendapatkan pedal dari negeri sendiri. Tapi hasilnya malah sebaliknya. Jatah pedal PLN justru diturunkan terus menerus. Kalau awal tahun 2010 PLN masih mendapat jatah pedal 1.100 mmscfd, saat tulisan ini dibuat justru tinggal 900 mmscfd. Perjuangan untuk mendapatkan tambahan pedal yang semula menunjukkan tanda-tanda berhasil, belakangan redup kembali. Gas memang sulit diraba sehingga tidak bisa terlihat ke mana larinya. Bisa jadi pedal itu akan berbelok-belok dulu entah ke mana baru dari sana dijual ke PLN dengan harga yang sudah berbeda. Padahal PLN memerlukan pedal sebanyak 1,5 juta mmscfd. Kalau saja PLN bisa mendapatkan pedal sebanyak itu penghematannya bisa mencapai Rp 15 triliun setiap tahun. Angka penghematan yang mestinya menggiurkan siapa pun. Maka saya memutuskan ke Iran. Apalagi upaya mengatasi krisis listrik sudah berhasil dan menuntaskan daftar tunggu yang panjang itu pasti bisa selesai bulan depan. Kini waktunya perjuangan mendapatkan pedal ditingkatkan. Termasuk, apa boleh buat, ke negara yang sudah sejak tahun 1980-an diisolasi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya itu. Siapa tahu ada harapan untuk menyelesaikan persoalan pokok PLN sekarang ini: efisiensi. Sumber pemborosan terbesar PLN adalah banyaknya pembangkit listrik yang “salah makan”. Sekitar 5.000 MW pembangkit yang seharusnya diberi makan gas, sudah puluhan tahun diberi makan minyak solar yang amat mahal. Salah makan inilah yang membuat perut PLN kembung selama ini. Kebetulan Persia memang lagi memasarkan pedal dalam bentuk cair (LNG). Persia lagi membangun proyek LNG besar-besaran di kota Asaleuyah, di pantai Teluk Parsi. Saya ingin tahu benarkah proyek itu bisa jadi? Bukankah Persia sudah lebih 20 tahun dimusuhi dan diisolasi secara ekonomi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dari seluruh dunia? Bukankah begitu banyak yang meragukan Persia bisa mendapatkan teknologi tinggi untuk membangun proyek LNG besar-besaran? www.pln.co.id/?p=2825Custom HTML Bawah
Logo Catering

Tidak ada komentar:

Posting Komentar